Peran Mahasiswa Untuk Desa

Peran Mahasiswa Untuk Desa

 


Peran Mahasiswa untuk Desa

YOGYAKARTA- kemarin,   Ikatan Mahasiswa Bata-Bata(IMABA) Yogyakarta melaksanakan kegiatan diskusi Rutinan satu bulan satu kali, yang di gagas  oleh divisi intelektual dengan tema  “PERAN MAHASISWA UNTUK DESA”. Diskusi tersebut dilaksanakan di Keraton DPW IMABA Yogyakarta dan juga Live di akun FB IMABA Yogakarta sendiri, dikarenakan sebagian anggota IMABA masih belum bisa kembali ke Yogyakarta( 14/9/2020)

Kegiatan tersebut turut mengundang ABD MUQHTI. S.Sos, sebagai pemantik dalam diskusi.Beliau juga termasuk salah satu demisioner pengurus IMABA Yogyakarta pada masanya. Anggota IMABA  yang masih baru turut menghadiri dan memeriahkan jalannya diskusi. 

Fathurridho selaku moderator menyampaikan tema ini merupakan salah satu bentuk untuk menguatkan kepakaan kita sebagai  mahasiswa  , karena mahasiswa harus menjadi peran penting bagi  masyarakat dan desanya sendiri dan, kita sebagai generasi agen of  change atau agen of social control harus mengubah mainset yang tidak baik bagi regenration demi kemajuan sebuah desa baik dari segi SDA,SDM dan lain-lain.

 Dalam diskusi tersebut pemantik menyampaikan sekaligus  menyarankan bagi kita semua ketika sudah pulang kerumah masing-masing,  buatlah organisasi masyarakat,pemuda atau mahasiswa untuk menyatukan semua pemikiran tentang bagaimana mensejahterakan desa. Seperti halnya di salah satu desa di madura ada pemuda yang bisa mengumpulkan masyarakat desa dengan membuat organisasi. Memang tidak mudah menyatukan banyak pemikiran menjadi satu. tapi dengan cara melihat peluang apa yang ada disitu,sepertinya halnya contoh perkumpulan anak Gank, kenapa kita tidak mendekati mereka? Kita cari siapa powernya . Setelah sama sama dekat kita bawa mereka ke inti awal pelan-pelan” Pesannya.

(REDAKSI)


Di Bukit Madura

Di Bukit Madura

 




Di Bukit Madura

Oleh: Funky Zubair Affandi


Panas kerontang teman nelayan sisir laut

jala dijinjing diatas sampan 

doa dirapal 


Anak dan keluarga dikejar ombak riuh

angin mengejar dari belakang


Mengerlap bahu petani ojheng keringat harap 

dan arah cangkul menjadi rumah kala hujan 

menjadi tanda sepasang tubuh memar dibajak koin kerikan


Kehidupan yang masih sempurna 

tatanan tetap terjaga

Madura ditanam menjadi hiasan karangan sudut-sudut rumah


Madura

Adalah kolam susu siapa yang tidak tahu 

dengan biru buminya madura tidak stroke, kanker, iri dan dengki, impotensi dan penyakit gengsi


Di bukit Madura

Aku membaca puisi 

aku melihat kehidupan yang tentram

jauh dari polusi 

jauh dari erupsi 

jauh dari korupsi 

jauh dari caci maki 

jauh dari cuci tangan kambing hitam 

jauh dari penguasa yang kejam

jauh dari tatanan masyarakat yang dangkal


Pasir pantai yang panjang gemuk akan belaian air bibir pantai yang beradu mesra dengan burung-burung kicau


Batu karang yang kokoh 

populasi ikan-ikan tertata dari kampung-kampung

dusun 

desa 

kabupatan dan kota


Dari bukit Madura 

Jelas terdengar suara panggilan shalat anak-anak kecil membaca shalawat 

dan para bapak tua menyenandung pojokan rumah reot


Sesama kerabat, tetangga dijaga

Jaga mulut jaga hati 

senantiasa sabar dalam diri


Puisi ku terbentur sapi kerapan memanggil senyum pada pipinya yang ranum


Sapi kerapan itu menari-nari mengelilingi kota dengan suara kaki-kaki mirip seperti ringkikan rindu kekasih pada malam hari


Madura 

Adalah rumah-rumah topi menunduk depan 

halaman luas tetanaman tumbuh tanah subur mengali air sumur 


Kucur slamatan dan ketan menabung persaudaraan mengiring doa-doa ke tanah nenek moyang 


Disini Madura

Sawo matang, kuning telur dan putih kulit tidak dibedakan


Madura mengenal adat persaudaran yang kental

Madura mengenal cinta yang panjang

Madura mengenal kasih dan sayang

Madura tempat teduh yang nyaman

Madura pulau dengan segala keharmonisan

Madura adalah celurit terpampang diatas ubin kamar simbol ketawadhuan


Di bukit Madura

Puisiku dibawa semilir 

angin tertiup salam dari sakera bapak dengan kumis tebal 

tokoh madura yang dikenal


Dari bukit Madura aku melihat

Para tokoh masyarakat, kyai dan ustadz mengangkat tangan setiap pertiga malam 

doa-doa mereka melintasi langit 

Berbinar layaknya bintang gemintang


Rakyat atas bawah menyatukan tangan memajukan pendikan, kebun, pasar, toko-toko klontong, dan masuk ke dalam penjual asongan


Madura 

Adalah waktu yang sampai tuhan menjanjikan 


Madura 

Adalah ruang dengan segala


Madura

Pada puisiku berkumandang.


Cangkemmu!!!!

Cangkemmu!!!!





CANGKEMMU!

Oleh: Funky Zubair Affandy

 

 

Virus Corona belum juga kelar 

Guru dan dosen mengajar

Rumah tungku api 

Angin melahap diri

 

Bukan karena virus corona, kemiskinan kouta, jauh jangkaun, atau juga aparat Negara kerjanya itu-itu saja

 

Virus corona anugerah

Berkat dia suami istri yang LDR sudah lama serumah

Buruh istirahat dulu

Pendidik mengurusi anak dan ibu

Mahasiswa mabuk kopi buatan sendiri

Kata-kataku dari diskusi

 

Masyarakat Indonesia terlalu uh, ah dan ih

Rahangnya tandus

Matanya pun penuh ingus

Pelbanyak tadarus

Siapa tahu ajal mengendus

 

Tanah Indonesia kaya

Dimana ada semakmur Indonesia

Masyarakatnya teratur bayar pajak

Aparatnya teratur pula korupsinya

 

Dimana ada seindah Indonesia

Keberagaman budaya dan bahasa

Petinggi kuasa beruforia mengagungkan kursi kekuasaanya

Ada yang pajang mobil keluaran baru di statusnya

Ada juga cekrek poto di restoran dan memakai baju di mol ternama

Bertamasya bunga sakura

 

Dimana ada seindah Indonesia 

Masyarakat kecil makan nasi belum tentu

Ada bantuan banyak tangan genit kepentingan melorot satu-satu

Duh virus corona gambar deritamu. 

 

Rumah Teater, Agustus, Duapuluh-Duapuluh.

Hidup cuma satu kali energi selamanya

Hidup cuma satu kali energi selamanya

 

"Tak ada yang menyadari bahwa sebagian orang menghabiskan energi yang sangat besar hanya untuk menjadi normal."

(Albert camus)

  Setiap mahluk hidup tidak bisa menghindar dari yang namanya energi, energi bahkan sudah menjadi bahan pokok dalam kehidupan manusia seperti halnya: air, nasi, angin dan semacamnya. Pada saat prasejarah manusia sudah menemukan energi meski cuman energi seadanya seperti halnya energi kayu bakar sebagai alat memasak, energi matahari sebagai alat untuk mengeringkan pakain atau mengeringkan sejenis makanan (ikan teri dan rumput laut).

     Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi yang mulai modern, manusia mulai  menemukan banyak energi seperti: minyak bumi, batubara, bio desel dan energi panas bumi yang sudah banyak di terapkan di indonesia salah satunya di daerah Dieng, Jawa Tengah. Batubara merupakan energi yang di gunakan untuk pembangkit listrik melalui uapnya. Pada abat ke-18 batubara yang bisa memperoduksi uap di gunakan sebagai alat penggerak mesin yang berada di industri-industri besar di kawasan Eropa, sehingga menjadi suatu hal yang baru di kehidupan manusia pada masa itu. 

   Sumber Energi batubara di gunakan sebagai sumber energi sejak zaman dahulu sampai sekarang. pada abad ke-19 mulailah minyak bumi di temukan pada zaman itu minyak bumi di gunakan sebagai alat penggerak generator yang  bisa menghasilkan energi primer untuk pemanas dan penerangan. Sehingga mulai sedikit menggantikan energi batubara.

Dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin pesat khususnya di negara kita, pemamfaatan energi menunjukkan suatu hal bahwa kehidupan manusia tidak bisa di jauhkan dari energi, meski energi tersebut yang di gunakan bukanlah energi yang dapat di perbarukan, artinya suatu saat energi tersebut bakal habis. Kita sebagai manusia harus menjadi manusia yang kreatif dan inovatif untuk mencari energi yang dapat memenuhi semua manusia dan bisa bertahan lama sampai berakhirnya alam semesta ini.

Secara harfiyah, istilah energi berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon, yang berarti “kerja”. Jadi, kalau difinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan kerja atau usaha. Dalam ilmu fisika, energi merupakan suatu besaran turunan dengan satuan N.m atau joule. Berdasarkan undang-undang yang tercantum di UUD negara kita Nomor 30 Tahun 2007 tentang energi, definisi energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja yang dapat berupa panas, cahaya, mekanik, kimia, dan elektromaknetik. Sumber energi berasal dari energi yang bisa menghasilkan energi baik itu berupa gerak maupun yang bisa merubah gelap menjadi terang (listrik dan cahaya).

Secara sederhana, energi salah Satu yang bisa membantu ke berlangsungan hidup kita, lebih-lebih di bidang perusahaan besar yang lebih dominan menggunakan tenaga mesin pasti membutuhkan banyak energi baik itu energi listrik, minyak bumi, atau batubara. Sebelum kita melengkah lebih jauh tentang energi kita harus tau bentuk-bentuk energi !. dari saking banyaknya energi di muka bumi ini ada beberapa energi yang harus lebih ketahui seperti halnya: 

     Energi kinetik, merupakan rumusan dari energi kecepatan seperti halnya kecepatan angin yang bisa menghasilkan energi listrik semakain kencang angin yang di rasakan makan semakin banyak pula energi yang bisa di hasilkan. Energi potensial, suatu energi yang tersimpan di dalam suatu energi seperti air yang mempunyai berat jenis suatu air.

 

“Jika ada kesalahan dari tulisan maupun yang lainnya mohon di maklumi karena saya cuman sebagai manusia yang tidak bisa di perbarukan tapi cuman bisa menemukan suatu yang baru atas izin-Nya”

Penulis; A. Rizky Wahyudi (Wakil koordinator DPW IMABA Yogyakarta)