Malam Keakraban (MAKRAB) bersamaan dengan ulang tahun IMABA
Yogyakarta baru saja dilaksanakan, tepatnya pada tanggal 13 oktober kemaren yang
juga bertepatan dengan tahun baru islam, dengan mengambil tema “Akalong Surban,
Nale ‘e Bhumi” artinya Berkalung sorban Mengikat
Bumi, tema tersebut mempunyai makna filosofi yang sangat tinggi, sebagaimana
yang telah disampaikan oleh Warsis sekaligus senior IMABA Yogyakarta yang saat
itu diminta untuk merasionalisasikan tema tersebut mengatakan bahwa, IMABA
Yogyakarta jangan hanya sibuk didalam organisasi saja, IMABA juga harus
mempunyai andil dalam mengubah dunia.
Ada banyak acara yang dilaksanakan pada saat itu, dari mulai diskusi
tentang ke-IMABAan, ke-Organisasian, tentang rasionalisasi tema, potong
tumpeng, sampai pada pagi hari outbond. Acara saat itu juga banyak dihadiri
oleh para undangan alumni pondok pesantren lain, senior IMABA Yogyakrta, DPP
IMABA, DPP IMABA saat itu dihadiri oleh Salim Segav selaku ketua umum DPP
IMABA, ada beberapa hal yang dia
sampaikan, salah satunya adalah anak-anak IMABA itu mempunyai dua sisi, sisi
keorganisasian dan sisi kemanusiaan, sama halnya seperti nabi yang mempunyai
sisi kenabiaan dan sisi kemanusiaan, maksudnya adalah jika ada anak IMABA suka
seni itu memang sisi kemanusiaannya.
Selain itu, ada hal yan menarik yang terjadi pada saat berlangsungnya
diskusi, pasalnya, setelah diskusi dilanjutkan dengan tanya jawab, ada yang
bertanya apakah ada alumni DPW IMABA? Misalnya jika ada salah satu anggota DPW
IMABA Jakarta Pindah ke DPW yang lain, apakah itu dinamakan alumnni IMABA
Jakarta? ,Salim Segav sebagai ketum IMABA yang saat itu juga mendapatkan
menyampaikan materi keIMABAan mengatakan, bahwa sampai saat ini masih
belum ada istilah resmi tentang alumni DPW IMABA, karen hal itu belum dibahas
dalam dustur IMABA “itu juga bisa diajukan nanti setelah ada kongres”
pungkasnya. Mahrus yang saat itu mendapat tugas sebagai ketua Panitia mengungkapkan, Makrab dan Milad IMABA Yogyakarta tahun ini Alhamdulillah berjalan dengan lancar mulai berangkat
sampai kembali ke Bascamp, meskipun ada beberapa teknis yang tentunya tidak menyebabkan terjadinya kesalahan besar.