Cangkemmu!!!!

Cangkemmu!!!!





CANGKEMMU!

Oleh: Funky Zubair Affandy

 

 

Virus Corona belum juga kelar 

Guru dan dosen mengajar

Rumah tungku api 

Angin melahap diri

 

Bukan karena virus corona, kemiskinan kouta, jauh jangkaun, atau juga aparat Negara kerjanya itu-itu saja

 

Virus corona anugerah

Berkat dia suami istri yang LDR sudah lama serumah

Buruh istirahat dulu

Pendidik mengurusi anak dan ibu

Mahasiswa mabuk kopi buatan sendiri

Kata-kataku dari diskusi

 

Masyarakat Indonesia terlalu uh, ah dan ih

Rahangnya tandus

Matanya pun penuh ingus

Pelbanyak tadarus

Siapa tahu ajal mengendus

 

Tanah Indonesia kaya

Dimana ada semakmur Indonesia

Masyarakatnya teratur bayar pajak

Aparatnya teratur pula korupsinya

 

Dimana ada seindah Indonesia

Keberagaman budaya dan bahasa

Petinggi kuasa beruforia mengagungkan kursi kekuasaanya

Ada yang pajang mobil keluaran baru di statusnya

Ada juga cekrek poto di restoran dan memakai baju di mol ternama

Bertamasya bunga sakura

 

Dimana ada seindah Indonesia 

Masyarakat kecil makan nasi belum tentu

Ada bantuan banyak tangan genit kepentingan melorot satu-satu

Duh virus corona gambar deritamu. 

 

Rumah Teater, Agustus, Duapuluh-Duapuluh.

Hidup cuma satu kali energi selamanya

Hidup cuma satu kali energi selamanya

 

"Tak ada yang menyadari bahwa sebagian orang menghabiskan energi yang sangat besar hanya untuk menjadi normal."

(Albert camus)

  Setiap mahluk hidup tidak bisa menghindar dari yang namanya energi, energi bahkan sudah menjadi bahan pokok dalam kehidupan manusia seperti halnya: air, nasi, angin dan semacamnya. Pada saat prasejarah manusia sudah menemukan energi meski cuman energi seadanya seperti halnya energi kayu bakar sebagai alat memasak, energi matahari sebagai alat untuk mengeringkan pakain atau mengeringkan sejenis makanan (ikan teri dan rumput laut).

     Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi yang mulai modern, manusia mulai  menemukan banyak energi seperti: minyak bumi, batubara, bio desel dan energi panas bumi yang sudah banyak di terapkan di indonesia salah satunya di daerah Dieng, Jawa Tengah. Batubara merupakan energi yang di gunakan untuk pembangkit listrik melalui uapnya. Pada abat ke-18 batubara yang bisa memperoduksi uap di gunakan sebagai alat penggerak mesin yang berada di industri-industri besar di kawasan Eropa, sehingga menjadi suatu hal yang baru di kehidupan manusia pada masa itu. 

   Sumber Energi batubara di gunakan sebagai sumber energi sejak zaman dahulu sampai sekarang. pada abad ke-19 mulailah minyak bumi di temukan pada zaman itu minyak bumi di gunakan sebagai alat penggerak generator yang  bisa menghasilkan energi primer untuk pemanas dan penerangan. Sehingga mulai sedikit menggantikan energi batubara.

Dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin pesat khususnya di negara kita, pemamfaatan energi menunjukkan suatu hal bahwa kehidupan manusia tidak bisa di jauhkan dari energi, meski energi tersebut yang di gunakan bukanlah energi yang dapat di perbarukan, artinya suatu saat energi tersebut bakal habis. Kita sebagai manusia harus menjadi manusia yang kreatif dan inovatif untuk mencari energi yang dapat memenuhi semua manusia dan bisa bertahan lama sampai berakhirnya alam semesta ini.

Secara harfiyah, istilah energi berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon, yang berarti “kerja”. Jadi, kalau difinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan kerja atau usaha. Dalam ilmu fisika, energi merupakan suatu besaran turunan dengan satuan N.m atau joule. Berdasarkan undang-undang yang tercantum di UUD negara kita Nomor 30 Tahun 2007 tentang energi, definisi energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja yang dapat berupa panas, cahaya, mekanik, kimia, dan elektromaknetik. Sumber energi berasal dari energi yang bisa menghasilkan energi baik itu berupa gerak maupun yang bisa merubah gelap menjadi terang (listrik dan cahaya).

Secara sederhana, energi salah Satu yang bisa membantu ke berlangsungan hidup kita, lebih-lebih di bidang perusahaan besar yang lebih dominan menggunakan tenaga mesin pasti membutuhkan banyak energi baik itu energi listrik, minyak bumi, atau batubara. Sebelum kita melengkah lebih jauh tentang energi kita harus tau bentuk-bentuk energi !. dari saking banyaknya energi di muka bumi ini ada beberapa energi yang harus lebih ketahui seperti halnya: 

     Energi kinetik, merupakan rumusan dari energi kecepatan seperti halnya kecepatan angin yang bisa menghasilkan energi listrik semakain kencang angin yang di rasakan makan semakin banyak pula energi yang bisa di hasilkan. Energi potensial, suatu energi yang tersimpan di dalam suatu energi seperti air yang mempunyai berat jenis suatu air.

 

“Jika ada kesalahan dari tulisan maupun yang lainnya mohon di maklumi karena saya cuman sebagai manusia yang tidak bisa di perbarukan tapi cuman bisa menemukan suatu yang baru atas izin-Nya”

Penulis; A. Rizky Wahyudi (Wakil koordinator DPW IMABA Yogyakarta)




IMABA Yogyakarta Rayakan Milad ke-11

di Suasa Pandemi Covid-19

 Gambar 1 (Pemotongan tumpeng oleh koorwil DPW IMABA Yogyakarta)

        Yogyakarta – Milad IMABA Yogyakarta ke -11 kembali dirayakan dengan tema, “Berdikari Bersama IMABA Yogyakarta Di Masa Pandemi” sukses dilaksanakan, Kamis malam (20/09/20). Milad yang pelaksanaanya memperhatikan protokol kesehatan Covid-19 dilaksanakan di Gedung Lkis diikuti oleh sejumlah calon anggota, anggota, pengurus, alumni serta simpatisan IMABA Yogyakarta.

 

Perayaan kali ini tidak seperti tahun sebelumnya, pandemi covid-19 membatasi hadirnya beberapa anggota IMABA Yogyakarta secara langsung di Gedung Lkis, sehingga untuk mensiasati problematika tersebut panitia pelaksana memfasilitasi anggota IMABA Yogyakarta yang tidak bisa hadir dapat mengikuti acara Milad melalui live Instagram @imabajogja.

 

Kordinator IMABA Yogyakarta, Miftahul Arifin. Dalam sambutannya berharap tretan-tretan (sapaan akrab IMABA) IMABA lebih bersemangat untuk berproses di IMABA, walaupun dalam masa atau kondisi pandemi,” tuturnya.

 

Puncak kegiatan dari milad dilakukannya pemotongan tumpeng oleh Penasehat IMABA Yogyakarta, yakni warsis Mawardi, dan dilanjutkan dengan pesan serta harapan untuk IMABA Yogyakarta kedepannyaDi hari ulang tahun IMABA Yogyakarta yang ke sebelas ini, kita harus lebih memperkuat lagi akan persaudaraan kita, biar IMABA lebih solid kedepannya Pesannya.

(Redaksi)

Belajar seni mencintai dari Sun Tzu

Belajar seni mencintai dari Sun Tzu

 


Belajar seni mencintai dari Sun Tzu

"Cinta adalah perbuatan dharma dengan tanpa Pamrih apapun." ~Sun Tzu

 

Berbicara soal cinta, kita pasti di ingatkan dengan suatu waktu, tak kala ketika rasa menggebu-gebu menginginkan atau ingin memiliki seseorang yang dicintai.

Dalam tulisan ini saya akan menjelaskan atau memaparkan sebagian kecil dari buku Teguh Wangsa Gandhi HW yang berjudul " The Sun Tzun's Art of loving"

 

Sejak kecil Sun Tzu bernama Chen wu. Sun Tzu lahir di Negeri Qin, lahir di tengah keluarga militer yang bermarga Chen. Sejak kecil ia sangat akrab dengan Pendidikan maupun praktik perang. bahkan Sun Tzu bisa dibilang masa kecil nya sempurna ketimbang teman-temannya. Maka dari itu ia dengan mudah melewati masa muda nya tanpa banyak kesulitan dan beban.

 

Perjalanan Cinta Sun Tzu

 Dalam peristiwa busur (Pertumpahan Darah antara kerajaan) disitulah Cinta Sun Tzu dimulai, ketika keluarga Sun Tzu membatai habis-habisan seluruh keluarga kekasihnya, didepan mata dan kepalanya. Saat pembantaian terjadi ia bisa mengecoh ayahnya dan menyelematkan kekasihnya dari pertumpahan darah tersebut. Tapi Sayang disuatu kemudian hari Sun Tzu tidak bisa menyelamatkan kekasih nya dari kamatian sebab bunuh diri, karna dilema dan sakit hati yang mendalam.

Saat itulah sun Tzu menjadi pemurung, ia merasa bersalah atas apa yang menimpa sang kekasih beserta keluarga nya. Meskipun hidupnya serba berkecukupan bahkan lebih, luka tetap saja luka, sulit untuk disembuhkan, apalagi sang kekasih yang ia sangat Cinta pergi tuk selamanya.

Walau bagaimanapun waktu bukanlah obat yang mampu mampu membuat jiwa tersebuhkan dari luka. Waktun hanya mampu mengaburkan luka tidak begitu kentara. Akan tetapi dalam kenyataannya, luka tetap saja luka, yang pedihnya selalu menimbulkan derita. 'maka mati' begitu kata Sun Tzu "tetaplah mati"

Sun Tzu mengalami bentrokan batin yang kuat, sehingga ia memutuskan untuk mengembara. Dalam pengembaraannya ia banyak mendapatka pengalaman  hidup, dari berbagai desa yang ia lewati dalam pemgembaraan dan dalam pengasingan dirinya ia banyak merenungkan berbagai keluh-kesahnya seperti hidup yang dialami nya.

Selama dalam pengasingan, hal utama yang sun Tzu renungkan adalah tiga hal yang berkaitan dengan masa lalunya yakni kebenaran, dharma dan cinta. Tiga hal tersebut lekat sekali dingatan nya, karna sejak di usia muda ia sering mendengarkan dari Gurunya, yang berulang kali menjelaskan padanya.

Kenangan sun Tzu dan kakeknya terpintas di benak Sun Tzu saat Dulu kakenya bertanya tentang peletakan hidup " pada hal apa, engkau meletakkan hidup dan matimu..?

Lalu sun Tzu menjawab "Kakek, hidup manusia akan bermakna jika ia senantiasa meletakkan hidup dan matinya dalam tiga hal yang tidak bisa dipisah-pisah; yakni kebenaran, Dharma, dan cinta. Pada tiga hal inilah, hidup dan mati yang saya miliki, akan saya letakkan.

"Lalu apa yang kamu ketahui tentang kebenaran ?"

"Kebenaran adalah melihat sesuatu dengan apa adanya, tanpa menambah atau menguranginya."

"Lalu apa yang kamu ketahui tentang dharma?"

"Dharma adalah menjalankan tanggung jawab dan panggilan hidup sesuai ketetapan Langit dengan sebenarnya."

"Lantas apa yang kau ketahui tentang cinta?"

"Cinta adalah perbuatan dharma dengan tanpa pamrih apapun."

Begitulah Sun Tzu dengan cerdas nya menjawab pertanyaan sang kakek, sehingga kakeknya makin menyayangi Sun Tzu.

 

SUPRA

JURNALISTIK  DPW IMABA YOGYAKARTA