Sowan sekaligus Bakar-bakar DPW IMABA Yogyakarta Bersama Dewan A'wan"RH. Moh. Tohir Zaen" Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata

Sowan sekaligus Bakar-bakar DPW IMABA Yogyakarta Bersama Dewan A'wan"RH. Moh. Tohir Zaen" Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata

Seiring dengan berjalannya waktu yang terus berputar tidak memupuskan semangat Para Anggota IMABA Yogyakarta untuk terus melanjutkan misinya dalam mencari kader-kader yang mumpuni sehingga menjadi pejuang Agama Islam di era milenial ini.
Bertepatan dengan Hari Raya Ketupat yang dalam istilah Madura dikenal dengan "Tellasan Ketoprak" DPW IMABA Yogyakarta menjalankan tugas yang sudah menjadi Kalender Kerja yang termasuk dalam agenda Tahunan yakni Sowan kepada Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata Pamekasan.

Dengan diadakannya Program Kerja (Sowan) dalam hal itu DPW IMABA Yogyakarta mengadakan acara Bakar-Bakar yang dihadiri langsung oleh Beliau "RH. Moh. Tohir Zaen" Dewan A'wan Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata. Acara yang lumayan sederhana tapi terkesan sangat luar biasa karena hadirnya Beliau "RH. Moh. Tohir Zaen" yang berbaur dengan Seluruh Anggota IMABA Yogyakarta.

Harapan kami Keluarga DPW IMABA Yogyakarta semoga IMABA Yogyakarta dengan Keluarga Besar Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata tetap terjalin erat dalam mempererat tali ukhuwah islamiah sehingga bisa menjadikan Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata menjadi ladang atau tempat para santri yang nantinya bisa berguna bagi agama dan Negara kita (Indonesia). Kamis (21/6).

Source : IT&PERS IMABA Yogyakarta

Foto Bareng : Pengurus DPW IMABA Yogyakarta bersama RH. Moh. Tohir Zaen
Rindu

Rindu

Penulis: Maimuna
Merindu[pixabay/1866946]












Rindu
Tak tampak namun nyata.
Tak bersuara namun selalu terdengar.
Tak bergerak namun selalu mengikuti.

Rindu
Ia bukan penyakit cacar namun ia berbekas dan berkeliaran.
Ia bukan benda tajam namun menyisakan luka.

Rindu
Kenapa kau ada jika hanya membuat orang tersiksa
Kenapa kau hadir jika hanya membuat orang sakit.

Rindu
Dalam endapan namamu, terkulai sejuk menenteng isian bunyi bunyian.
Menabuh pada kering air mata.

Rindu
Terisak tangis jika namamu digendong melawan arahku.
Jika nyanyianmu tidak lagi ada dialmari deary.

Rindu
Bisa saja aku membunuhmu
Dibantu ruangdan waktu yang berbisik padaku.
Tapi tidak yakin keesokan hari aku bangun tidur melihat lagi belaian matahari itu.

Karya Puisi Oleh Funky Zubair (Pers IMABA Yogyakarta)

Karya Puisi Oleh Funky Zubair (Pers IMABA Yogyakarta)

"BILA"

Bila aku tidak makan,
Bukan semata mata karena tidak lapar
Ataupun karena kurang luasnya lapangan untuk berteriak

Bila aku tidak berbicara bukan karena bisu
Atau mati, kata bercerita
Para musuh tumbang melihat saja.

Bila aku tidak ngopi bersama, ataupun karena kantong kering
Ataupun tidak ada yang ingin di obrolkan
Kantuk saja tak mendekat.

Bila aku tidak bersumpah bukan karena tidak ingin meyakinkan
Para sayur sayur dipasar mengamini puisi yang terbang
Apalagi hati yang dalam.

Aku hanya ingin makan Masakanmu; Bersamamu walau hanya dengan lauk tempe tahu.

Aku hanya ingin bercerita kalau detik ini aku merindukanmu
Ingin saja bertandang kerumahmu.

Aku hanya ingin setelah makan, minum kopi spesial buatanmu yang tak bisa kopi lain menirunya.

Aku hanya ingin bersumpah di hadapan tuhan.
Tuhan! ini Hidupku
Tuhan! Dia milikku
Tuhan! miliknya milikku begitupun sebaliknya.

Bila aku melihatmu saat aku menulis dirimu.

Karya Oleh :
FUNKY ZUBAIR
Pers IMABA Yogyakarta
"MENGULAS DAN MENINDAK RADIKALISME DI INDONESIA”

"MENGULAS DAN MENINDAK RADIKALISME DI INDONESIA”

"MENGULAS DAN MENINDAK RADIKALISME DI INDONESIA”
Kolom Ngobrol Pintar (NGOPI) IMABA ‘17

Radikalisme adalah paham atau aliran yang radikal, dimana dalam satu paham tersebut menginginkan perubahan tatanan sosial dan politik dengan cara-cara kasar dan bertentangan dengan norma-norma sosial.

Berdasarkan Maraknya gerakan Radikalisme di Indonesia baik berupa aksi terorisme vandalisme dan sebagainya maka bisa dakatakan faham-faham radikalis sudah menyebar luas di kalangan masyarakat indonesia bahkan jika dibiarkan hal ini bisa menjadi hal yang akuratt, terlebih baru-baru ini muncul aksi terorisme berupa serangkaian pengeboman di surabaya dan sidioarjo.

Berangkat dari latar belakang tersebut tercetuslah tema diskusi kita berupa "Mengulas dan Menindak Radikalisme di Indonesia" dengan terkhusus pada studi kasus peristiwa deretan pengeboman di surabaya san siduarjo pada khususnya dan indonesia pada umumnya.
Radikalisme identiK dengan politik, agama, politik, ekonomi dan Sosial.

Radikal of mind (Pemikiran) dan Radikal of Action (Tindakan) sendiri tidak bisa dipisahkan. Sebagian orang bisa berpikir, tetapi tidak bisa bertindak dan begitupun sebaliknya. banyak orang-orang mengartikan bahwa Radikalisme sendiri adalah identik dengan kekerasan karena kurang paham dalam menyikapi radikalisme itu sendiri.

Clever Greet menanggapi Radikal itu dengan 3 macam bentuk. Yang Pertama Mis Information ; Kurangnya informasi mengenai hal-hal yang terjadi. Yang Kedua  Mis Interpretation ; Salah mengartikan tentang apa yang didapat dari informasi tersebut. dan yang ketiga  Mis Action ; Kurangnya Informasi dan salah dalam mengartikannya sehingga mengakibatkan Kesalahan dalam bertindak sampai akhirnya timbullah sebuah kekerasan dalam aksi tersebut.

Di Negara kita khususnya. Yang menjadi permasalahan timbulnya Radikalisme adalah kesalahan pemimpin dalm mengatur sebuah pemerintahan. Sebut saja ada Aktor dibelakang layar yang memotori hal tersebut karena kepentingan pribadi dan menjadikan egonya dalam menjalankan misinya sehinggal timbullah radikalisme.

Dalam contoh kasus yang ada pada saat ini adalah adanya teror Bom yang sering terjadi di Negara kita Indonesia. Factor sebenarnya yang bisa timbul radikalisme di Negara kita yaitu ; Karena Faktor Pendidikan, Sosial, Ekonomi sampai ke Ranah Politik. Contoh kecilnya adalah pengalihan-pengalihan Isu tentang politik karena factor ekonomi dengan menyebarluaskan informasi Hoax sehingga timbul pemahaman yang bertolakbelakang dengan fakta yang sebenarnya. Karena factor itulah masalah-masalah saat ini terus timbul. Dan pada akhirnya banyak orang-orang yang salah memamahami mengenai hal itu.

Maka dari itu, kita sebagai warganeagara inonesia harus berfikir secara Idealis menganai hal hal yang terjadi di Idonesia pada sat ini. Sebut saja paham Radikalisme. Kita harus tau apa masalah, faktor dan penyebab sebenarnya sehingga timbul yang namaya paham radikalisme. Ratu Elizbeth dalam Teori Englishmannya yang isinya adalah “Menyamaratakan Semua “, sebenarnya ketika kita mau berpikir secara Idealis kita harus paham dan memahami satu sama lain. Yang intinya tidak ada istilah kekuasaan yang harus terjadi melainkan Kemakmuran dan Kejayaan yang harus di junjung tinggi sehingga kita mengerti apa itu paham Radikalisme.

Diskusi Ilmiyah :
IMABA '17 dan FKMSB '17
G-Bol Caffe