"MENGULAS DAN MENINDAK RADIKALISME DI INDONESIA”
Kolom Ngobrol Pintar (NGOPI) IMABA ‘17
Radikalisme adalah paham atau aliran yang radikal, dimana dalam satu paham tersebut menginginkan perubahan tatanan sosial dan politik dengan cara-cara kasar dan bertentangan dengan norma-norma sosial.
Berdasarkan Maraknya gerakan Radikalisme di Indonesia baik berupa aksi terorisme vandalisme dan sebagainya maka bisa dakatakan faham-faham radikalis sudah menyebar luas di kalangan masyarakat indonesia bahkan jika dibiarkan hal ini bisa menjadi hal yang akuratt, terlebih baru-baru ini muncul aksi terorisme berupa serangkaian pengeboman di surabaya dan sidioarjo.
Berangkat dari latar belakang tersebut tercetuslah tema diskusi kita berupa "Mengulas dan Menindak Radikalisme di Indonesia" dengan terkhusus pada studi kasus peristiwa deretan pengeboman di surabaya san siduarjo pada khususnya dan indonesia pada umumnya.
Radikalisme identiK dengan politik, agama, politik, ekonomi dan Sosial.
Radikal of mind (Pemikiran) dan Radikal of Action (Tindakan) sendiri tidak bisa dipisahkan. Sebagian orang bisa berpikir, tetapi tidak bisa bertindak dan begitupun sebaliknya. banyak orang-orang mengartikan bahwa Radikalisme sendiri adalah identik dengan kekerasan karena kurang paham dalam menyikapi radikalisme itu sendiri.
Clever Greet menanggapi Radikal itu dengan 3 macam bentuk. Yang Pertama Mis Information ; Kurangnya informasi mengenai hal-hal yang terjadi. Yang Kedua Mis Interpretation ; Salah mengartikan tentang apa yang didapat dari informasi tersebut. dan yang ketiga Mis Action ; Kurangnya Informasi dan salah dalam mengartikannya sehingga mengakibatkan Kesalahan dalam bertindak sampai akhirnya timbullah sebuah kekerasan dalam aksi tersebut.
Di Negara kita khususnya. Yang menjadi permasalahan timbulnya Radikalisme adalah kesalahan pemimpin dalm mengatur sebuah pemerintahan. Sebut saja ada Aktor dibelakang layar yang memotori hal tersebut karena kepentingan pribadi dan menjadikan egonya dalam menjalankan misinya sehinggal timbullah radikalisme.
Dalam contoh kasus yang ada pada saat ini adalah adanya teror Bom yang sering terjadi di Negara kita Indonesia. Factor sebenarnya yang bisa timbul radikalisme di Negara kita yaitu ; Karena Faktor Pendidikan, Sosial, Ekonomi sampai ke Ranah Politik. Contoh kecilnya adalah pengalihan-pengalihan Isu tentang politik karena factor ekonomi dengan menyebarluaskan informasi Hoax sehingga timbul pemahaman yang bertolakbelakang dengan fakta yang sebenarnya. Karena factor itulah masalah-masalah saat ini terus timbul. Dan pada akhirnya banyak orang-orang yang salah memamahami mengenai hal itu.
Maka dari itu, kita sebagai warganeagara inonesia harus berfikir secara Idealis menganai hal hal yang terjadi di Idonesia pada sat ini. Sebut saja paham Radikalisme. Kita harus tau apa masalah, faktor dan penyebab sebenarnya sehingga timbul yang namaya paham radikalisme. Ratu Elizbeth dalam Teori Englishmannya yang isinya adalah “Menyamaratakan Semua “, sebenarnya ketika kita mau berpikir secara Idealis kita harus paham dan memahami satu sama lain. Yang intinya tidak ada istilah kekuasaan yang harus terjadi melainkan Kemakmuran dan Kejayaan yang harus di junjung tinggi sehingga kita mengerti apa itu paham Radikalisme.
Diskusi Ilmiyah :
IMABA '17 dan FKMSB '17
G-Bol Caffe
Kolom Ngobrol Pintar (NGOPI) IMABA ‘17
Radikalisme adalah paham atau aliran yang radikal, dimana dalam satu paham tersebut menginginkan perubahan tatanan sosial dan politik dengan cara-cara kasar dan bertentangan dengan norma-norma sosial.
Berdasarkan Maraknya gerakan Radikalisme di Indonesia baik berupa aksi terorisme vandalisme dan sebagainya maka bisa dakatakan faham-faham radikalis sudah menyebar luas di kalangan masyarakat indonesia bahkan jika dibiarkan hal ini bisa menjadi hal yang akuratt, terlebih baru-baru ini muncul aksi terorisme berupa serangkaian pengeboman di surabaya dan sidioarjo.
Berangkat dari latar belakang tersebut tercetuslah tema diskusi kita berupa "Mengulas dan Menindak Radikalisme di Indonesia" dengan terkhusus pada studi kasus peristiwa deretan pengeboman di surabaya san siduarjo pada khususnya dan indonesia pada umumnya.
Radikalisme identiK dengan politik, agama, politik, ekonomi dan Sosial.
Radikal of mind (Pemikiran) dan Radikal of Action (Tindakan) sendiri tidak bisa dipisahkan. Sebagian orang bisa berpikir, tetapi tidak bisa bertindak dan begitupun sebaliknya. banyak orang-orang mengartikan bahwa Radikalisme sendiri adalah identik dengan kekerasan karena kurang paham dalam menyikapi radikalisme itu sendiri.
Clever Greet menanggapi Radikal itu dengan 3 macam bentuk. Yang Pertama Mis Information ; Kurangnya informasi mengenai hal-hal yang terjadi. Yang Kedua Mis Interpretation ; Salah mengartikan tentang apa yang didapat dari informasi tersebut. dan yang ketiga Mis Action ; Kurangnya Informasi dan salah dalam mengartikannya sehingga mengakibatkan Kesalahan dalam bertindak sampai akhirnya timbullah sebuah kekerasan dalam aksi tersebut.
Di Negara kita khususnya. Yang menjadi permasalahan timbulnya Radikalisme adalah kesalahan pemimpin dalm mengatur sebuah pemerintahan. Sebut saja ada Aktor dibelakang layar yang memotori hal tersebut karena kepentingan pribadi dan menjadikan egonya dalam menjalankan misinya sehinggal timbullah radikalisme.
Dalam contoh kasus yang ada pada saat ini adalah adanya teror Bom yang sering terjadi di Negara kita Indonesia. Factor sebenarnya yang bisa timbul radikalisme di Negara kita yaitu ; Karena Faktor Pendidikan, Sosial, Ekonomi sampai ke Ranah Politik. Contoh kecilnya adalah pengalihan-pengalihan Isu tentang politik karena factor ekonomi dengan menyebarluaskan informasi Hoax sehingga timbul pemahaman yang bertolakbelakang dengan fakta yang sebenarnya. Karena factor itulah masalah-masalah saat ini terus timbul. Dan pada akhirnya banyak orang-orang yang salah memamahami mengenai hal itu.
Maka dari itu, kita sebagai warganeagara inonesia harus berfikir secara Idealis menganai hal hal yang terjadi di Idonesia pada sat ini. Sebut saja paham Radikalisme. Kita harus tau apa masalah, faktor dan penyebab sebenarnya sehingga timbul yang namaya paham radikalisme. Ratu Elizbeth dalam Teori Englishmannya yang isinya adalah “Menyamaratakan Semua “, sebenarnya ketika kita mau berpikir secara Idealis kita harus paham dan memahami satu sama lain. Yang intinya tidak ada istilah kekuasaan yang harus terjadi melainkan Kemakmuran dan Kejayaan yang harus di junjung tinggi sehingga kita mengerti apa itu paham Radikalisme.
Diskusi Ilmiyah :
IMABA '17 dan FKMSB '17
G-Bol Caffe